IPB, Fresh Factory, dan GIZ Kerjasama Penerapan Cold Room Berbasis Tenaga Surya

Bogor, 18-19 November 2024 – Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui Lembaga Riset Internasional Teknologi Maju (LRI Teknologi Maju) yang dipimpin oleh Prof. Anas Miftah mengadakan pertemuan strategis dengan Fresh Factory, GIZ, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya. Pertemuan ini bertujuan membahas penerapan teknologi cold room berbasis tenaga surya sebagai upaya mendukung efisiensi penyimpanan hasil pertanian sekaligus mendorong keberlanjutan energi.

Fresh Factory, sebagai mitra utama dalam kolaborasi ini, menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dengan IPB dalam pengembangan teknologi cold room yang menggunakan sumber energi terbarukan. Teknologi ini diharapkan dapat menjadi solusi konkret untuk mengatasi kerugian hasil panen pasca-panen, terutama di daerah tropis seperti Indonesia.

Selain itu, GIZ, organisasi internasional yang fokus pada pembangunan berkelanjutan, turut berkontribusi dalam proyek ini dengan merencanakan pilot project pembangunan cold room di IPB. Proyek ini dirancang sebagai model percontohan yang dapat direplikasi di wilayah lain, sehingga mendukung ketahanan pangan dan mitigasi perubahan iklim. “Kami optimis, teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi penyimpanan, tetapi juga mengurangi jejak karbon dalam rantai pasokan hasil pertanian,” ungkap Frank Stegmuller, perwakilan GIZ.

Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Prof. Anas Miftah selaku Kepala LRI Teknologi Maju IPB, Supriyanto sebagai Asisten Direktur Layanan Agromaritim dan Digital Farming DPMA IPB, Leopold Nelwen dari CREATA, Frank Stegmuller dan Victor Torles yang mewakili GIZ, serta Muhamad Yuliyanto juga dari CREATA. Selain itu, turut hadir perwakilan dari Fresh Factory yaitu Rika Kartika, Krishna Dwika, dan Larry Ridwan, serta M. Isbayu dari DCBI IPB, Bayu Yoga Prawira dan Meggie Barus dari GIZ, serta Tegar dan Sharfina dari DPMA IPB.

Prof. Anas Miftah menegaskan pentingnya teknologi cold room berbasis tenaga surya sebagai bagian dari visi IPB dalam mendukung pertanian berkelanjutan. “IPB selalu berkomitmen untuk menjadi pusat inovasi yang berdampak positif bagi masyarakat. Kolaborasi ini menjadi langkah penting untuk menghadirkan solusi konkret bagi masalah pasca-panen,” ujarnya.

Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan bersama untuk memulai langkah awal dalam implementasi teknologi cold room berbasis tenaga surya di lingkungan IPB. Dengan dukungan GIZ, teknologi ini diharapkan dapat mempercepat transisi menuju penggunaan energi bersih dalam sektor pertanian.

Tentang Teknologi Cold Room Berbasis Tenaga Surya
Teknologi cold room berbasis tenaga surya adalah solusi inovatif untuk menjaga kesegaran hasil panen dengan memanfaatkan energi matahari sebagai sumber utama listrik. Teknologi ini cocok diterapkan di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, karena efisien, ramah lingkungan, dan mendukung ketahanan pangan nasional. Dr. Yulianto saat ditemui di Laboratorium Lapangan Siswadhi Soepardjo menjelaskan aplikasi Cold Room untuk kapal yang telah diujicobakan dan diimplementasi melalui program dana padanan. Teknologi ini menjadi role model pengembangan cold room kedepan.

Kolaborasi antara IPB, Fresh Factory, dan GIZ diharapkan menjadi langkah signifikan dalam menciptakan ekosistem pertanian yang lebih berkelanjutan di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *