Kampus IPB berada di kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor memiliki hubungan yang cukup erat dengan desa-desa lingkar kampus. Direkatorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) melaksanakan kegiatan “Saba Kampus” di Agribussiness Technology Park (ATP) DPMA IPB di daerah Cikarawang.
Kegiatan dilaksanakan pada Sabtu 27 Mei yang dihadiri oleh pemerintah desa, petani, pengusaha UMKM dan IPB untuk menguatkan kolaborasi pengembangan masyarakat. Dr.rer.pol. Muhammad Iqbal Irfani, Asisten Direktur Kewirausahaan Sosial DPMA mengungkapkan bahwa “saba kampus merupakan kegiatan kolaborasi untuk pengembangan sumberdaya manusia pedesaan”.
Sementara Dr. Handian Purwawangsa, Direktur Pengembangan Masyarakat Agromaritim menyampaikan bahwa “masyarakat dan IPB dapat berkolaborasi untuk mengembangkan ekosistem bisnis lingkar kampus dalam bidang agromaritim secara luas”. Masyarakat dapat berkolaborasi dan mendapat bimbingan dari pakar IPB melalui DPMA.
Acara tersebut juga mengundang Dr. Sofyan Sjaf, Dekan Fakultas Ekologi Manusia, untuk memberikan wawasan tentang pedesaan. Ia menegaskan, desa memiliki potensi besar yang perlu dikelola dengan baik. Melalui desa, kesejahteraan masyarakat terutama dari segi ekonomi dapat berkembang. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan adalah melakukan inventarisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
Para perwakilan desa menyambut “Saba Kampus” dengan hangat dan menunjukkan antusiasme saat mengikuti Focus Group Discussion (FGD) untuk setiap elemen. FGD dengan pemerintah desa dipimpin oleh Muhammad Isbayu dan Danang Aria Nugraha, FGD tentang UMKM difasilitasi langsung oleh Dr. Tjahja Muhandri, pakar UMKM IPB, sedangkan FGD tentang pertanian dipimpin oleh Sarwono, S.P., pengelola ATP.
Salah satu kepala desa dari lingkungan sekitar, Yayat (Kepala Desa Dramaga), membagikan kesan dan pesannya selama acara berlangsung. “Kami sangat berterima kasih atas kesempatan berkunjung ke IPB dan berpartisipasi dalam acara ini. Kami berharap dapat menambah ilmu dan bersama-sama mengatasi permasalahan yang ada di desa kami, khususnya mengenai ketahanan pangan.”